Minggu, 21 Januari 2018

Analisis Usaha Ternak Ayam

Ayam potong adalah salah satu hewan ternak jenis unggas yang di budidayakan untuk di ambil dagingnya. Permintaan akan ayam potong menunjukkan kestabilan dan terus meningkat. Sehingga jika Anda menggeluti usaha ayam potong maka itu adalah bisnis yang sangat menjanjikan. Dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis ayam potong tak luput dari peluang pasarnya. Siapa sajakah yang membutuhkan ayam potong?


Ternak ayam potong
Hampir setiap lapisan masyarakat gemar mengkonsumsi daging ayam potong. Sehingga untuk potensi peluang usaha ayam potong ini tidak pernah surut. Jika Anda mampu menembus pasar yang lebih besar misalnya rumah makan, hotel dan berbagai tempat lain yang membutuhkan stok ayam dalam jumlah besar, maka dapat dipastikan keuntungan yang Anda peroleh akan semakin meningkat.

Jenis  Bisnis Ternak Ayam

Terdapat dua jenis ayam yang ada dipasaran. Jenis tersebut adalah ayam broiler dan ayam ras. Namun dipasaran jumlah ayam broiler lebih mendominasi. Umumnya ayam ras digunakan sebagai ayam petelur, namun bisa juga digunakan sebagai ayam potong. Lain halnya dengan ayam broiler. Ayam broiler memang khusus diternakkan untuk dikonsumsi. Ternak ayam potong broiler hanya membutuhkan waktu pemeliharaan yang singkat,  sekitar 5-6 minggu untuk kemudian layak dipotong.


Untuk memulai usaha ayam potong, Anda dapat menggunakan sistem kemitraan. Kemitraan dalam usaha ayam potong adalah sebuah kerjasama dalam bentuk bisnis ternak ayam potong yang dijalankan bersama antara pemilik modal dengan peternak. Biasanya pemodal usaha ternak ayam berperan sebagai pemberi modal mulai dari pembelian bibit, pakan hingga obat-obatan seperti vaksin, vitamin dan sebagainya.

Sedangkan peternak berperan sebagai pelaku dalam usaha ayam potong. Tugasnya menyediakan tempat dan sarana yang dibutuhkan seperti kandang, tempat makan/minum, lampu penghangat, listrik dan sebagainya. Selain itu peternak juga bertanggung jawab atas kesehatan serta pemberian makanan ternak hingga ayam siap dijual. Adapun pembagian hasil dengan sistem kemitraan usaha ayam potong biasanya 40:60. Ada juga yang terikat kontrak dengan sistem harga ayam potong per kilogram. Bisa juga dengan sistem pembagian yang lain tergantung perjanjian diawal dari kedua belah pihak.

Jika Anda memiliki cukup modal, bisa saja Anda membuka usaha ayam potong dengan sistem mandiri. Beternak secara mandiri yaitu semua permodalan usaha ternak ayam mulai dari kandang, bibit ayam, seluruh perlengkapan sampai ayam siap untuk dijual. Permodalan dilakukan sendiri dan keuntungannya juga dinikmati sendiri.

Bisnis Usaha Ayam Potong dengan Sistem Kemitraan

Kelebihan dan kekurangan dari sistem usaha ayam potong kemitraan adalah sebagai berikut:

Kelebihan

Keuntungan/penghasilan sudah terlihat diawal sebelum ayam laku dijual.
Jika terjadi kerugian peternak tidak terlalu dibebankan.
Kekurangan

Keuntungan yang didapatkan jauh lebih kecil dibanding milik sendiri.
Harus mematuhi pemilik modal.
Bisnis Ternak Ayam Potong dengan Sistem Mandiri

Sistem usaha ayam potong ini merupakan kebalikan dari sistem kemitraan. Jika Anda adalah seorang yang memiliki cukup mental dan modal maka dapat memulai bisnis ternak ayam potong secara mandiri. Sebab, jika ternak ayam potong sudah memasuki hari penjualan disitulah hoki Anda, karena keuntungan yang akan Anda dapatkan terbilang akan cukup menggiurkan.


Ayam potong olahan
Modal Usaha Ayam Potong

Adapun modal usaha ayam potong dapat dijabarkan sebagai berikut:

Kandang ayam ukuran 3 x3 meter = Rp. 600.000,00 x 5 buah = Rp. 3.000.000,00
Tempat pakan ayam = Rp 10.000,00 x 10 buah = Rp 100.000,00
Tempat minum ayam= Rp 11.000,00 x 10 buah = Rp 110.000,00
Lampu penerangan = Rp 8.000,00 x 4 buah      = Rp 32.000,00
Total modal tetap = Rp. 3.242.000,00
Penyusutan peralatan dan kandang usaha ayam potong. Dengan pemakaian selama 1 tahun = Rp 1/12 x Rp 3.242.000,00 = Rp 267.833,00

Biaya operasional

Biaya operasional dari bisnis ternak ayam potong dapat dirinci sebagai berikut:

Pembelian anakan = 200 ekor x Rp 7.000,00 = Rp 1.400.000,00
Pembelian konsentrat (BR) = 5 karung x 50 kg = Rp 2.000.000,00
Pembelian obat-obatan = Rp 150.000,00
Gaji pegawai sebanyak = 2 orang x Rp 700.000,00 = Rp 1.400.000,00
Biaya listrik = Rp. 150.000,00
Total Biaya Operasional = Rp 5.100.000,00

Penyusutan Tetap             = Rp 267.833,00

Total Penyusutan              = Rp 5.367.833,00

Pendapatan:

Harga 1 kg daging dari ayam potong = Rp 25.000,00

Dengan kandang ukuran 3×3 m ayam potong mencapai berat 1,5 kg = Rp 38.000,000

Mortalitas panen: 200 ekor – 3 % = 194 ekor

= Rp 38.000,00 x 194 ekor = Rp 7.372.000,00

Keuntungan Bersih :

Rp 7.372.000,00 – Rp 5.367.833,00 = Rp 2.004.167,00

Cara Beternak Ayam Potong

Sebelum memulai beternak ayam potong, terdapat beberapa teknis yang perlu Anda perhatikan. Beberapa teknis yang dapat Anda pelajari diantaranya sebagai berikut:

Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit yang di maksud disini adalah memilih bibit berkualitas dari penjual bibit. Usahakan dalam membeli bibit sebaiknya Anda membeli ditempat yang sudah terpercaya. Misal penyedia bibit sudah memiliki badan hukum seperti koperasi atau minimal CV.

Kondisi Kandang

Yang dimaksud kondisi kandang disini adalah meliputi lokasi kandang, sirkulasi udara dalam kandang, suhu kandang yang sesuai dengan umur ayam.

Umur (hari)      Suhu (0C)

01 – 07              34 – 32

08 – 14              29 – 27

15 – 21              26 – 25

22 – 28              24 – 23

29 – 35              23 – 21


Kandang usaha ayam potong
Tata Cara Pemeliharaan

Dalam menjalankan bisnis usaha ayam potong sebagai peternak Anda harus mengetaui atau minimal Anda mengerti semua proses mulai dari awal hingga ayam siap jual. Peluang usaha ayam potong memiliki potensi untuk sukses bagi pelakunya. Jika melihat keuntungan dari hasil analisis diatas, beternak ayam potong masih cukup menggiurkan jika dibandingkan dengan bisnis serupa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar